ANALISIS ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis dan Lembaga
Keuangan
Dosen Pengampu
Dyah Suryani Kusumawardani, S.T., M.M.
MAKALAH
Disusun oleh:
1.
Lusiana Pratiwi 63010160161
2.
Dhika Suci Winarti 63010160168
3.
Insiana Nazilatul Cholifah 63010160180
4.
Susi Susanti 63010160200
5.
Aida Fatima 63010160205
PS1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI SALATIGA
TAHUN AJARAN
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur
senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “Analisis Manajemen dan
Organisasi” ini tepat pada waktunya.
Makalah ini
disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis
Lembaga Keuangan. Sehubungan dengan tersusunnya makalah ini kami menyampaikan
ucapan terimakasih kepada Ibu Dyah Suryani Kusumawardani, S.T., M.M. selaku
dosen pengampu mata kuliah yang telah membimbing kami dalam proses pengerjaan
sampai makalah ini selesai.
Semoga makalah
ini bermanfaat bagi kami dan pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
terdapat kekurangan, sehingga kami mengharap kritik dan saran yang bersifat
konstruktif sehingga bisa menjadi acuan dalam pembuatan makalah selanjutnya.
Salatiga,
24 April 2018
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................ i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A.
Latar
Belakang............................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah........................................................................................ 1
C.
Tujuan.......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 2
A.
Pengertian
Aspek Manajemen..................................................................... 2
B.
Manajemen
Pembangunan Proyek............................................................... 4
C.
Manajemen Sumber Daya Manusia............................................................. 6
D.
Pengertian Organisasi................................................................................ 10
E.
Bentuk-Bentuk Organisasi......................................................................... 13
BAB III PENUTUP.............................................................................................. 15
A.
Kesimpulan................................................................................................ 15
B. Saran.......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Aspek manajemen dan organisasi merupakan aspek yang cukup penting
untuk di analisis dalam Studi Kelayakan Bisnis. Hal ini dikarenakan walaupun
suatu usaha sudah di katakan layak untuk dilaksanakan jika tidak didukung oleh
manajemen dan organisasi yang baik, tidak mustahil jika usaha tersebut akan
mengalami kegagalan. Tujuan perusahaan akan mudah tercapai apabila kaidah-kaidah
dalam proses manajemen dipenuhi dengan baik. Proses manajemen ini akan
tergambar dari masing-masing fungsi yang ada dalam manajemen. Masing-masing
fungsi dalam manajemen tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, akan tetapi harus
dilaksanakan secara berkesinambungan karena antara satu fungsi dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang
sangat erat.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
saja aspek- aspek manajemen ?
2.
Apa
yang dimaksud manajemen pembangunan proyek ?
3.
Apa
itu manajemen sumber daya manusia ?
4.
Apa
yang dimaksud dengan organisasi ?
5.
Apa
saja bentuk-bentuk dari organisasi ?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui
apa saja aspek-aspek manajemen.
2.
Mengetahui
apa pengertian dari manajemen pembangunan proyek.
3.
Mengetahui
apa pengertian dari sumber daya manusia.
4.
Mengetahui
apa pengertian organisasi.
5.
Mengetahui
apa saja bentuk-bentuk organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Aspek Manajemen
Aspek manajemen
dan organisasi merupakan aspek yang cukup penting dianalisis untuk kelayakan
suatu usaha. Karena walaupun suatu usaha telah dinyatakan layak untuk
dilaksanakan tanpa didukung dengan menejemen dan organisasi yang baik, bukan
tidak mungkin akan mengalami kegagalan.
Baik menyangkut
masalah SDM maupun menyangkut rencana perusahaan secara keseluruhan haruslah
disusun sesuai dengan tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan akan lebih mudah
tercapai jika memenuhi kaidah- kaidah atau tahapan dalam proses menejemen.
Proses menejemen atau kaidah ini akan tergambar dari masing-masing fungsi yang
ada dalam menejemen.
Adapun
fungsi-fungsi manajemen dapat diuraikan sebagai berikut :
a.
Perencanaan
(planning)
Perencanaan adalah proses menentukan arah yang akan ditempuh dan
kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam proses ini ditentukan tentang apa yang harus dilakukan, kapan dan
bagaimana melakukannya serta dengan cara apa hal tersebut dilaksanakan.
b.
Pengorganisasiaan
(organizing)
Pengorganisasian adalah proses pengelompokkan kegiatan-kegiatan
atau pekerjaan dalam unit-unit. Tujuannya adalah supaya tertata dengan jelas
antara tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan kerja dengan sebaik
mungkin dalam bidangnya masing-masing.
c.
Pelaksanaan
(actuating)
Menggerakkan atau melaksanakan adalah proses untuk menjalankan
kegiatan/pekerjaan dalam organisasi. Dalam menjalankan organisasi para
pemimpin/manajer harus menggerakkan bawahannya (para karyawan) untuk
mengejarkan pekerjaan yang telah ditentukan dengan cara memimpin, memberi
perintah, memberi petunjuk, dan memberi motivasi.
d.
Pengawasan
(controlling)
Pengawasan adalah proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan
tugas apakah telah sesai dengan rencana.jika dalam proses tersebut terjadi
penyimpangan, maka akan segera dikendalikan.[1]
Analisa aspek manajemen adalah analisa yang berkaitan dengan
pelaksanaan fungus-fungsi manajemen dalam bisnis. Beberapa hal yang diperlukan
dalam aspek manajemen adalah:
A.
Struktur
organisasi
Struktur organisasi perusahaan menunjukkan tugas, jenjang dan
rentang kendali perusahaan beserta tanggung jawabnya. Struktur organisasi merujuk
pada bagaimana kegiatan dilakukan, dibagi, dikelompokkan kedalam hubungan
antara manajer dan karyawan, manajer dengan manajer, dan karyawan dengan
karyawan. Secara formal, struktur organisasi dibedakan menjadi tiga cara yaitu:
menurut fungsi, menurut produk/pasar, dan dalam bentuk matrix.
B.
Orang
kunci
Orang kunci adalah orang yang memiliki pengaruh
dan kekuasaan yang besa di perusahaan misalnya pendiri perusahaan,
penyandang dana/modal terbesar, seseorang yang menjadi icon di perusahaan
tersebut. Karakteristik orang kunci di perusahaan adalah:
1.
Karakter
Karakter orang kunci dapat di ketahui melalui reputasi, daftar
riwayat hidup, kegemaran (hobby) dan melalui teman atau orang yang tergabung
dalam komunitasnya.
2.
Pengalaman
Pengalaman orang kunci dapat di ketahui melalui banyaknya varian
kasus /pekerjaan /bisnis yang pernah di tangani.
3.
Pengetahuan
Pengetahuan orang kunci di ketahui melalui latarbelakang
pendidikannya. Selain itu kita dapat mengetahui melalui pengalaman kerja yang
di miliki dan berbagai short course yang diikuti. Semakin banyak short course dan semakin tinggi
jenjang pendidikan, maka semakin baik pengetahuan yang dimiliki.
4.
Image
Image orang kunci di ketahui melalui reputasi yang dimiliki di
kalangan komunitasmya dan warga di sekitar tempat tinggalnya atau pada
masyarakat secara umum.
5.
Kredibilitas
Kredibilitas orang kunci diketahui melalui teman, komunitas bisnis,
tetangga dan informasi bank.[2]
B.
Manajemen Pembangunan Proyek
Menejemen
proyek adalah sistem untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengawai pembangunan
proyek dengan efisien. Pembangunan proyek haru dapatmenyusun rencana
pelaksanaan proyek dengan mengoordinasikan berbagai aktivitas atau kegiatan
proyek dan penggunaan sumber daya agar secara fisik proyek dapat diselesaikan
tepat waktu.
Pada umumnya setiap
proyekyang relatif besar meliputi tiga tahapan yaitu perencanaan, penjadwalan,
dan pengawasan atau pengadilan.
a)
Perencanaan
Proyek
Rencana proyek
menggambarkan mengapa dan bagaimana suatu proyek dilaksanakan. Dalam
melaksanakan proyek perlu dianalisis rencana kerja yang meliputi jenis
pekerjaan,waktu penyelesaian, tenaga pelaksana, peralatan, dan anggaran. Dalam
perencanaan proyrk biasanya digunakan bntuan teknik seperti Bagan Gantt (Gantt
Chart) atau diperluas menggunakan Analisa Jaringan (Network Analysi) seperti
Program Evaluation and Review Technique (PERT) dan Critical Path Method (CPM).
Tujuan utama
menggunakan teknik-teknik terrsebut adalah untuk membantu pihak perencanaan
agar lebih mudah dalam memperkirakan kapan suatu proyek akan selesai, kalau
haru di percepat, aktivitas-aktivitas mana yang harus dipercepat,dan berapa
tambahan biayanya.
Dengan demikian
rencana proyek yangbaik akan meliputi unsur-unsur berikut :
1.
Menetapkan
tujuan.
2.
Mendefinisikan
proyek.
3.
Mencantumkan
langkah utama untuk dilakukan.
4.
Jadwal
waktu untuk penyelesaian.
5.
Analisa
biaya/manfaat
6.
Uraian
mengenai sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan proyek.
b)
Penjadwalan
Proyek
Jadwal proyek
adalah menentukan aktivitas-aktivitas proyek dalam urutan waktu tertentu dimana
mereka harus dimunculkan. Pendekatan penjadwalan yang populer adalah Bagan
Gantt. Bagan ini menunjukkan hubungan antara aktivitas proyek dengan batasan
waktu. Sumbu horizontal adalah menunjukkan suatu waktu (jam, hari, minggu,
bulan, dan tahun) dan sumbu vertical menunjukkan aktivitas (kegiatan) untuk
diselesaikan. Keunggulan Bagan Gantt adalah sederhana dan mudah ditafsirkan dan
efektif digunakan untuk proyek yang mempunyai aktivitas atau kegiatan relative
sedikit atau proyek yang masih sederhana.
c)
Pengawasan
Proyek
Mengawai atau
mengendalikan proyek merupakan hal yang penting untuk menjaga agar proyek
selesai pada waktunya. Mengawasi suatu proyek meliputi monitoring terhadap
sumber daya, biaya, kualitas dan anggaran. Pengawasan juga berarti menyimpulkan
umpan balik untuk memperbaiki rencana proyek dan memindahkan sumber daya ke
tempat dimanayang paling dibutuhkan.[3]
C.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Selanjutnya perlu dianalisis
adalah kesiapan perusahaan yang berkaitan dengan menejemen sumber daya manusia
mulai dari pengadaan sampai pada penenempatannya di jabatan tertentu untuk
menjalankan kegiatan perusahaan. Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu
konsep yang bertalian dengan kebijaksanaan prosedur, dan praktik bagaimana
mengelola atau mengatur orang dalam perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Manajemen sumber daya manusia dapat dijabarkan dalam fungsi
manajerial yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan, dan fungsi operatif yang meliputi pengadaan, konpensasi
pengembangan, integrasi, pemeliharaan, pemutusan hubungan kerja.
Ø Analisis Jabatan
Komponen
organisasi yang paling penting adalah pekerjaan atau jabatan. Untuk mencapai
tujuan organisasi perlu menetapkan jenis-jenis pekerjaan yang harus
dilaksanakan. Analisa jabatan adalah merupakan suatu proses untuk mempelajari
dan mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan.
Untuk itu perlu mengetahui pekerjaan-pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan,
bagaimana mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan itu dikerjakan.
Analisis
jabatan dapat diartikan suatu proses yang sistematis untuk mengumpulkan,
menganalisis, dan mensintesiskan data jabatan. Dari analisis jabatan akan
diperoleh uraian jabatan dan spesifikasi jabatan. Uaraian jabatan memuat
keterangan yang lengkap, singkat, jelas, dan konsisten mengenai suatu jabatan.
Uraian jabatan
memuat hal-hal sebagai berikut:
1.
Identitas
jabatan.
2.
Fungsi
jabatan
3.
Uraian
tugas
4.
Wewenang
5.
Tanggung
jawab
6.
Hubungan
kerja
7.
Bahan,
alat, dan mesin yang digunakan
8.
Kondisi
kerja
Sedangkan spesifikasi jabatan atau persyaratan jabatan memuat
syarat- syarat minimum yang harus dipenuhi oleh seseorang agar dapat
melaksanakan jabatan tertentu dengan baik. Persyaratan jabatan antara lain:
1.
Persyaratan
pendidikan
2.
Persyaratan
pelatihan
3.
Persyaratan
pengalaman
4.
Persyaratan
psikologi
5.
Persyaratan
khusus
Perancangan jabatan merupakan proses yang ditentukan dan diciptakan
oleh karakteristik dan kualitas kerja dari suatu jabatan. Pada umumnya
perancangan jabatan didasarkan pada pendekatan sebagai berikut:
a)
Pendekatan
Mekanistik
Perancangan
kerja dengan pendekatan ini didasarkan pada ilmu teknik mesin dan menitik
beratkan pada tugas. Pekerjaan dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
dilaksanakan seefisien mungkin.
b)
Pendekatan
faktor manusia
Dalam
perancangan jabatan perlu memerhatikan faktor tubuh baik biologi maupun
psikologi si pekerja.
c)
Pendekatan
motivasi
Pendekatan
ini didasarkan pada psikologi organisasi dimana kerja dirancang untuk
merangsang motivasi para karyawan dan meningkatkan kepuasan kerja.
Ø Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan secara sistematis untuk meramalkan atau memperkirakan kebutuhan
sumber daya manusia dalam suatu bisnis perusahaan. Perkiraan tentang kebutuhan
tenaga kerja yang diperlukan perusahaan didasarkan pada berbagai pertimbangan
antara lain rencana produksi atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan jenis atau
bidang investasi yang dijalankan.
Ø Pengadaan Tenaga Kerja
Pengadaan tenaga kerja (procurement) merupakan upaya untuk
memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan
organisasi untuk mencapai tujuan yang ditentukan.penarikant tenaga kerja
meliputi penarikan, seleksi, dan penempatan
Penarikan (recruitment) adalahh upaya mencari calon karyawan
yang memenuhi syarat tertentu sehingga dari mereka perusahaan dapat memilih
orang-orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan yang ada.
Seleksi adalah suatu proses untuk memilih atau mendapatkan tenaga
kerja yang memenuhi syarat yang telah ditentukan organisasi.
Penempatan (placement) berkaitan dengan pencocokan seseorang
dengan jabatan yang akan dijabatnya berdasarkan pada kebutuhan kerja.
Ø Konpensasi
Kompensasi adalah penghargaan atau imbalan yang diterima para tenaga
kerja atau karyawan atas kontribusinya dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Pada
umumnya kompensasi dapat berupa kompensasi financial dan kompensasi
nonfinansial. Kompensasi financial berupa rasa aman pengembangan diri,
fleksibilitas karier, peluang kenaikan penghasilan, simbol status, pujian dan
pengakuan, kenyamanan tugas dan persahabatan.
Program kompensasi yang baik akan dapat :
1)
Memperoleh
tenaga kerja yang potensial dan profesional.
2)
Mempertahankan
karyawan yang baik.
3)
Meningkatkan
produktivitas.
4)
Memudahkan
sasaran strategis.
Ø Pengembangan
Pengembangan
karier merupakan gabungan dari peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan
seseorang dan perencanaan sumber daya manusia di dalam organisasi atau
perusahaan. Tujuan pengembangan karier adalah untuk membantu karyawan
menganalisis kemampuan dan minat mereka untuk tumbuh dan berkembang bersama
dengan kebutuhan organisasi.
Proses
pengembangan karier ditentukan oleh perencanaan karier individu dan manajemen
karier perusahaan. Perencanaan karier adalah proses melalui mana seseorang
memilih sasara karier dan jalur untuk mencapai ke sasaran terebut.
Ø Integrasi
Integrasi merupakan fungsi operatif dari manajemen sumber daya
manusia yang berkaitan dengan penyesuaian keinginan karyawan dengan organisasi.
Bagaimana pihak manajemen merespons tentang berbagai keinginan para karyawan
termasuk hubungan antar karyawan dan implementasi kesepakatan kerja bersama
untuk menjembatani kedua kepentingan dan keinginan antara karyawan disatu pihak
yang lain.
Bagi perusahaan dengan danya serikat pekerja dapat mempengaruhi
kemampuan mereka dalam menentukan kebijakan dan mengelola sumber daya
manusianya. Bagi para pekerja dengan adanya serikat pekerja membantu mereka
untuk memperoleh apa yang mereka inginkan seperti kenaikan upah atau dapat
membantu mereka dalam menghadapi pihak manajemen untuk menyelasaikan
masalah-masalah yang berkaitan dengan pekerjaan mereka.
Ø Pemeliharaan
Pihak manajemen harus terus berupaya memelihara karyawannya dengan
berbagai upaya nyata agar mereka tetap betah dan merasa dihargai dalam
organisasi. Hal itu dapat dilakukan dengan pembinaan bagi karyawan yang tidak
diiplin melalui saluran komunikasi yang efektif. Selain itu, juga memerhatikan
masalah keselamatan dan kesehatan kerja mereka.
Keselematan dan kesehatan kerja menunjuk kepada kondisi-kondisi
fisik dan mental karyawan yang diakibatkan oleh lingkungan kerja. Kondisi fisik
meliputi penyakit dan kecelakaan kerja seperti kehilangan nyawa, cacat anggota
tubuh, kanker paru-paru. Sedangkan kondisi psikologis atau mental meliputi
penyakit yang diakibatkan oleh stress dan kehidupan kerja yang berkualitas
rendah, contohnya ketidakpuasan, sikap apatis, bimbang dan lain-lain.
Ø Pemutusan hubungan kerja
Pemutusan
hubungan kerja bisa disebabkan oleh berbagai alasan atau sebab yang alamiah
seperti tibanya masa pension permintaan pengunduran diri karena alasan pribadi
dank arena melakukan kesalahan.
Program pension
merupakan program yang dirancang bersamaan dengan program sumber daya manusia
lainnya. Sehingga sejak dini karyawandan manajemen bisa mempersiapkan diri
untuk menghadapi masa tersebut.
D.
Pengertian Organisasi
Tempat atau
wadah kita kenal dengan organisasi yang tergambar dalam struktur organisasi
perusahaan. Organisasi secara statis dapat diartikan suatu wadah atau tempat
kerja sama untuk melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Organisasi secara dinamis diartikan sebagai suatu proses kerja sama
antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Organisasi
formal menurut klasik adalah system kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok
orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan dibawah kekuasaan dan
kepemimpinan. Struktur organisasi formal disusun untuk membantu pencapaian tujuan organisasi lebih
efektif. Organisasi formal harus memiliki tujuan organisasi yang jelas agar
tahu bagaimana menjalankan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Tanp[a
tujuan, organisasi tidak mungkin membuat perencanaan dan bila organisasi tidak
memiliki perencanaan, maka tidak ada ketentuan tentang jalannya organisasi.
Tujuan organisasi akan menentukan struktur organisasinya,
yaitu dengan menentukan seluruh tugas, hubungan antar tugas, batas wewenang dan
tanggung jawab untuk menjalankan masing-masing tugas tersebutt. Atas dasar
kegiatan-kegiatan itu selanjutnya dapat disusun pola tetap hubungan-hubungan
diantara bidang-bidang keputusan maupun para pelaksana yang mempunyai
kedudukan, wewenang dan tanggung jawab tertentu.
E.
DESAIN STRUKTUR ORGANISASI
FORMAL
Struktur organisasi formal
disusun untuk mencapai tujuan organnisasi dengan lebih efektif dan efisien.
Desain struktur organisasi ditentukan oleh variabel-variabel kunci sebagai
berikut :;
1.
Strategi organisassi
Strategi yang
dilaksanakan perusahaan akan berpengaruh terhadap desain organisasi.
Perubahan-perubahan strategi organisasi mengakibatkan perubahan-perubahan
desain organisasional.
Pada mulanya
perusahaan menghasilkan produk yang terbatas dan spesifik, sehingga struktur
organisasi yang cocok adalah struktur organisasi yang sentralistis.
Struktur ini tidak
dapat dipertahankan akibat perkembangan penduduk, pendapatan nasional, dan
tingkat investasi teknologi. Peerusahaan perlu melakukan penyesuaian dengan
memperkenalkan berbagai produk baru, memasuki pasar baru, dan menaikkan output.
Sehingga terjadi peningkatan kompleksitas yang membuat struktur tersentralisasi
menjadi tidak efektrif dan tidak praktis.
2.
Lingkungan
Pengaruh faktor
lingkungan pada desain oorganisasi dapat dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu :
a.
Lingkungan stabil
Adalah lingkungan yang sdikit atau tanpa perubahan.
b.
Lingkungan berubah
Adalah lingkungan di mana investasi mungkin terjadi dalam
setiap atau semua bidang produk pasar, hukum danteknologi.
c.
Lingkungan bergejolak
Adalah lingkungan di mana perubahan dengan cepat terjadi,
datang pesaing dengan produk baru dan tak terduga masuk pasar, hukum sering
diganti, kemajuan teknologi berubah drastis.
3.
Teknologi
Woodward
menjelaskan bahwa ada sejumlah hubungan antara proses teknologi dan struktur
organisasi. Semakin kompleks teknologi semakin besar jumlah manajer dan
tigkatan manajemen. Semakin tinggi kompleksitas teknologi perusahaan, semakin
besar jumlah staf administratif dan klerikal.
4.
Orang-orang yang terlibat dalam
organisasi
Pengalaman, sikap
dan peranan para anggota organisasi juga berhubungan dengan struktur
organisasi. Orang disisni diartikan sebagai manajer dan karyawan pada umumnya.
Nilai-nilai manajerial merupakan faktor penting dalam penentuan strategi
organisasi.
F.
PROSES DESAIN ORGANISASI
Prosesdesain organisasi dapat mulai dari bawah ke atas atau dari atas ke
bawah.dengan prosedur penetapan dari atas ke bawah, tujuan organisasi
diterjemahkan menjadi tujuan-tujuan khusus sebagai sarana pencapaian akhir yang
diinginkan.
Dengan prosedur pendekatan dari bawah ke atas proses-proses dasar
organisasi akan ditetapkan terlebih dahulu, ini berarti merumuskan dan
menentukan secara simultan teknologi inti yang digunakan, setelah itu posisi
untuk mengoperasikan proses-proses tersebut dirumuskan dan kebutuhan akan struktur
awal akan muncul.
G.
ELEMEN-ELEMEN UMUM PADA
ORGANISASI
Mintzberg
menyatakan bahwa setiap organisasi memiliki bagian dasar, yaitu :
1.
The operating core
Para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yang
berhubungan dengan produksi barang dan jasa.
2.
The stategic apex
Manajer tingkat puncak yang diberi tanggung jawab
keseluruhan untuk organisasi.
3.
The middle line
Para manajer yang menjadi penguhubung operating core
dengan strategic apex
4.
The technostructure
Para analisis yang memiliki tanggung jawab untuk
melaksanakan bentuk standarisai tertentu dalam organisasi.
5.
The support staff
Orang-orang yang mengisi unit staff, yang memebri jasa
pendukung tidak langsung kepada organisasi.
Jika suatu organisasi kontrolnya
berada di operating care, maka keputusan akan bersifat desentralisasi
hal ini akan mennciptakan birokrasi professional. Jika
strategic apex yang lebih dominan, maka control bersifat sentralisasi dan organisasi tersebut
merupakan struktur yang
sederhana. Jika yang mengontrol middle
management, akan ditemukan
kelompok dari unit
otonomi yang bekerja dalam struktur divisional.
H.
BENTUK-BENTUK ORGANSISASI
Dalam praktiknya bentuk organisasi disesuaikan
dengan bidang usaha yang dijalankan. Kemudian juga disesuaikan
dengan kebutuhan organisasi itu sendiri. Berikut ini beberapa jenis bentuk
organisasi yang umum :
1)
Bentuk organisasi yang ditinjau dari jumlah pimpinan puncak dapat dibedakan :
a)
Organisasi
yang memiliki pimpinan puncak satu orang.
b)
Organisasi
yang mempunyai pimpinan puncak lebih satu
orang atau dewan.
2)
Bentuk organisasi berdasarkan
hubungan-hubungan wewenangnya. Wewenang masing-masing baik
lini, staff maupun fungsional adalah sebagai berikut
:
a)
Wewenang
lini adalah wewenang yang menimbulkan tanggung
jawab atas tercapainya tuujuan-tujuan perusahaan.
b)
Wewenang staff adalah wewenang
yang membantu agar orang yang mempunyai wewenang lini bekerja secara efektif
dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan.
c)
Wewenang
fungsional adalah wewenang yang diberikan kepada seseorang atau departemen untuk dapat mengambil keputusan
mengenai hal-hal yang berada di departemen yang lain.[4]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Aspek manajemen dan organisasi
merupakan aspek yang cukup penting dianalisis untuk kelayakan suatu usaha.
Karena walaupun suatu usaha telah dinyatakan layak untuk dilaksanakan tanpa
didukung dengan menejemen dan organisasi yang baik, bukan tidak mungkin akan
mengalami kegagalan. Untuk keperluan studi kelayakan bisnis yang perlu di
analisis adalah bagaimana fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan di terapkan secara benar.
Menejemen proyek adalah sistem untuk merencanakan, melaksanakan,
dan mengawai pembangunan proyek dengan efisien. Pembangunan proyek haru dapatmenyusun
rencana pelaksanaan proyek dengan mengoordinasikan berbagai aktivitas atau
kegiatan proyek dan penggunaan sumber daya agar secara fisik proyek dapat
diselesaikan tepat waktu. Pada umumnya setiap proyekyang relatif besar
meliputi tiga tahapan yaitu perencanaan, penjadwalan, dan pengawasan atau
pengadilan.
B.
Saran
Berdasarkan uraian kesimpulan diatas, penulis dengan segala
keterbatasan mencoba untuk memberikan beberapa pendapat atau saran sebagai
masukan agar suatu usaha dapat beraktifitas dengan baik harus memiliki
kemampuan untuk mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha tersebut,
mulai dari aktifitas atau kegiatan yang dilakukan maupun yang telah dilakukan.
Dengan demikian, haruslah menggunkan pendekatan-pendekatan untuk
mengkaji layak tidaknya bisnis tersebut dalam studi kelayakan bisnis yang
ditinjau dari aspek manajemen dan organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Endraswati, H. (2012). Studi Kelayakan Bisnis.
Salatiga: Stain Salatiga Perss.
Kasmir, & Jakfar. (2008). Studi Kelayakan
Bisnis. Jakarta: Kencana.
[1]
Kasmir & Jakfar2008. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Kencana. Hal.
161
[2]
Hikmah Endraswati. 2012. Studi Kelayakan Bisnis. Salatiga : Stain
Salatiga Perss. Hal. 109-112
[3]
Kasmir & Jakfar, Op.Cit., hal. 162-173
[4] Ibid.,
hal. 173-190